Google+ Facebook Twitter

Episode 2 : Pro. Kontra. Siapa Yang Benar..?

Delapan anak remaja akhirnya terpilih menjadi bakal calon peserta debat dan hanya 3 yang akan menjadi  utusan dalam lomba nanti.
"Latihan perdana kita mulai hari selasa di gedung pertemuan remaja pemuda jam 6" Kata Ef dengan gaya pemimpin upacara (kebetulan obsesi). "Jangan lupa membawah pena, buku tulis, buku undang-undang, dan dua bungkus nasi padang #ehhh".

Persiapan ini harus ekstra, mengingat untuk sebuah kompetisi besar waktu latihan tinggal 3 minggu terlalu pendek.

Akhirnya Selasapun tiba tapi kok senin rabu kamis jumat sabtu minggu belum tiba ya? Dalam ruangan berukuran 8x8 (cuma tebak) itu, terlihat anak-anak sudah terkumpul sembari menggila dalam keributan masa remajanya. Ada yang ribut membaca, ada yang ribut pacaran, ada yang ribut COC, ada juga yang ribut diam.
Latihan dimulai dengan doa.
"Mosi kita kali ini adalah Kebudayaan Indonesia merupakan aset utama negara indonesia dalam menghadapi era globalisasi".
Satu persatu mereka maju membawahkan argumen. "Saya tidak menyetujui mosi kali ini, "saya mendukung mosi kali ini", "menurut saya pendapat anda tidak masuk akal", "perkenalkan nama saya", "tadi anda berkata bahwa".
Semua kalimat itu mucul ketika perdebatan berlangsung.
"Gerak tubuh masih kurang, ada yang berlebihan dan ada yang kaku" kata Ef memberi masukan. "Argumen masih terlalu pendek. Bahkan ada yang tidak sampai 1 menit".
"Dalam latihan berikut harus lebih baik lagi. Sekarang berdoa pulang dan jangan lupa tugas kalian" tutup Ef.
Sampai dirumah Ef terduduk merenung memikirkan akan makan apa dia malam ini (#ehh bukan), dia berpikir anak-anak ini lumayan juga.
Latihan terus berlanjut. Satu minggu setengah latihan, mereka mulai memperlihatkan kemajuan yang tidak nampak (kayak kalo lagi jalan, mereka maju tapi cuma dua-dua mili aja. jadi maju tapi ngak kelihatan maju).
Ef mulai galau. Hingga suatu kali mereka latihan dengan mosi "Forum ini menyetujui Penutupan Pabrik Rokok". Tim pro bertahan dengan mengatakan bahaya rokok sedangkan tim kontra bertahan dengan mengatakan keuntungan adanya pabrik rokok.
"bukankah sudah tertulis, rokok dapat menyebabkan serangan jantung, hipotensi, gangguan kehamilan dan janin, apa anda ingin mempertahankan adanya pabrik rokok?" Kata tim pro.
"Pabrik rokok memberikan keuntungan finansial yang besar bagi negara, jika pabrik rokok ditutup maka negara bisa rugi bertriliun-triliunan". kata Firstson yang menjadi pembicara tim kontra.
Tim pro masih tidak mau kalah dan terus menekan.
"Bukankah kalau rokok masih diproduksi, banyak orang yang akan merokok dan banyak orang yang akan mendapat penyakit? Jika ini terus berlanjut maka orang-orang di indonesia bisa mati karena rokok. Apa anda ingin Mati..??!!!) Teriak Henoch marah kepada Firstson.
Tapi firstson terus membalas, "Seperti yang sudah saya katakan tadi, pabrik rokok memberikan keuntungan finansial yang besar untuk indonesia. Dari keuntungan itu, dananya bisa digunakan untuk subsidi di bidang kesehatan juga bukan? Subsidi untuk orang-orang sakit".
Henoch masih tidak mau kalah dan berkata, "Kan lebih baik mencega daripada mengobati!!!".
Mereka terus berdebat hingga waktu berakhir. Saat itu Ef tersadar ternyata anak-anak ini adalah pembangkang yang hebat (Bercanda).

Setelah melewati 2 minggu latihan, akhirnya waktu untuk pemilihan siapa yang akan menjadi peserta akan dilaksanakan. Akan tetapi, mengingat masih banyaknya kekurangan dari anak-anak yang tidak bisa dihilangkan, akhirnya terpikir oleh Ef untuk mengajak salah seorang teman wanita (bukan pacar) yang sering menjadi juri dalam lomba debat bahasa inggris. Setelah di temui di TKP, gadis berusia muda ini mengaku setuju untuk melatih anak-anak ini.
Ef : Jadi setuju ya.
Wanita Misterius : Iya, setelah negara api menyerang kita tak boleh diam.
(kok jadi kayak perbincangan avatar gitu ya?)
Ef : oke, sampai bertemu di pemilu nanti.

Akhirnya hari pemilihan tiba. Semua petarung telah berkumpul. Mereka semua datang menggunakan pakaian putih sambil tertawa, "hiiii, hiiii, hiiii" (kok jadi kayak setan ya)
Tempat duduk sudah tersedia. Semua orang penting sampai yang tidak penting datang mementingkan diri.
Para petarung mengambil tempat di depan para juri. diawali dengan doa, debat dimulai.
Kali ini mosi kita adalah Try Out yang diadakan . . . .
>Bersambung_

>Next
Setelah pemilihan.
"Apa gunanya latihan selama ini. Semua sepertinya tidak diperhatikan. Semua yang dikatakan untuk kebaikan kalian juga, kalau tidak memperhatikan bagaimana bisa maju?" Kata juri debat bahasa inggris yang cantik itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar