Google+ Facebook Twitter

Rokok Lagi

Saya akan memaparkan potongan lanjutan dari tulisan saya tentang Sitou Timou Tumou tou.
Dalam perkembangannya, filsafat Ratulangi ini tidak sudah mulai hilang. Sejumlah besar orang mulai melupakan akan filsafat yang sangat luar biasa ini.

Saya yakin dari para pembaca, banyak yang sudah mengetahui apa itu rokok. Bahaya merokok yang terterah pada bungkusnya tidak membuat orang memikirkan kembali untuk merokok. Jumlah perokok malah semakin bertambah dan bertambah indahnya.

Apa yang sebenarnya menjadi alasan orang merokok..?
Ikut-ikutan, ingin kelihatan gaul, bagi pria ingin kelihatan jantan atau apa..?
Sampai saat beberapa faktor tersebut masih mennjadi alasan yang banyak ditemui di kalangan anak muda. Dengan alasan tersebut, tidak peduli apa bahaya yang ditimbulkannya, orang akhirnya memutuskan untuk merokok.

Menurut Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE yang diangkat menjadi Direktur Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan lingkungan Kementrian Kesehatan RI tahun 2009 ini, Indonesia memiliki 61,4 juta perokok, 94 juta warga Indonesia adalah perokok pasif. 43 juta perokok pasif adalah anak-anak, 11,4 juta diantaranya anak usia 0-4 tahun. Setiap tahun, lebih dari 200 ribu jiwa di Indonesia meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan rokok. Tren merokok di kalangan anak muda di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Lihat saja survey tahun 1995 perokok muda tercatat 71.126 anak dan di tahun 2007 jumlahnya berubah menjadi 426.214 anak.
Itu delapan tahun yang lalu. Dapatkah anda membayangkan berapa jumlah anak muda yang merokok di tahun 2015 ini..?
Dari angka kematian karena merokok, setengahnya adalah perokok pasif wanita belum terhitung dengan anak-anak. Dari penelitian tersebut banyak hal yang sebenarnya mengingatkan kita akan bahaya merokok. Kita semua sudah tau akan bahaya bahan di dalam sebatang rokok.

Tapi apakah kita memikirkan dampaknya bagi orang-orang yang selalu berada di samping kita semua..?
Keluarga kita terutama. Apakah kita akan membiarkan mereka merasakan penyakit yang sebenarnya kita berikan. Kita berusaha untuk mereka agar mereka bisa hidup. Tapi bagaimana bisa itu terjadi kalau kita tak menyadari kita sedang memberikan sesuatu yang bisa membunuh mereka..?
Hindarilah, kurangilah dan hentikanlah kebiasaan itu demi orang-orang yang kita sayangi dan demi diri kita sendiri.
Maju terus, jangan menyerah..!!!
Maju terus untuk masa depan anak cucu kita kelak. Jadilah orang yang mengubah bangsa ini..!!
Hidup Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar