Google+ Facebook Twitter

Semangat Merah Putih 14 Februari


14 Feberuari 2015_Happy Valentine. 
Inilah yang menjadi trending topic di berbagai kalangan seluruh dunia hari ini. 
Ada yang berbeda datang dari Dataran Minahasa kali ini. Perjalanan pulangku dari Kota Tinutuan (Manado) menuju Kota Kacang (Kawangkoan) disambut meriah barisan Bendera Merah Putih di sepanjang pinggiran jalan.
Semangat Merah Putih di hari Kasih Sayang menjadi pemandangan yang menarik di Provinsi Sulawesi Utara ini.

Betapa tidak, ditengah kasih yang orang rayakan dari meninggalnya seorang Valentinus, masyarakat Minahasa Mengenang kembali akan peristiwa yang sepertinya terlupakan oleh kita sebagai masyarakat Indonesia terutama Orang Minahasa. Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945 tapi Minahasa baru merdeka 14 Feberuari 1946 ketika para pahlawan Minahasa memenangkan pertempuran heroik melawan Belanda kala itu.
Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, dipublikasikan Belanda ke dunia luar sebagai gerakan segelintir orang di Jawa. LN Palar, Duta Besar Pertama RI di PBB ternyata menerima dampak negatif dari provokasi itu.
Palar merasa isu itu mempengaruhi usahanya untuk mendapatkan dukungan ngegara-negara anggota PBB. Ia kemudian meminta pejuang di Manado melakukan perlawanan terhadap Belanda. Semangat pejuang makin berkobar ketika Nona Politon, istri F. S. Watuseke, membawah surat Gubernur Sulawesi waktu itu. Sam Ratulangi yang meminta tentara KNIL asal Minahasa yang pro RI segera melakukan aksi militer di tangsi(asrama) KNIL, di Teling Manado.

Peristiwa perebutan tangsi tentara KNIL oleh Tentara KNIL dan tokoh masyarakat maupun politisi Minahasa yang pro RI terealisasi tanggal 14 Februari 1946 dini hari. Peristiwa heroik perjuangan para pahlawan saat itu diakhiri dengan menurunkan bendera Belanda, Merah Putih Biru dan merobek warna birunya kemudian menaikan kembali warna Merah Putih ke puncak tiang bendera di Markas tentara yang disebut angker karena dihuni pasukan KNIL, pasukan berani mati andalan Belanda.
Kejadian ini tersebar sangat cepat ke Australia, Inggris dan Amerika Serikat. Peristiwa ini sangat bernilai strategis, sebab hanya beberapa jam kemudian seluruh dunia mengetahui bahwa tidak benar provokasi Belanda. Peristiwa ini menjadi penegasan ke Dunia Luar bahwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 didukung oleh seluruh rakyat Indonesia.

Peristiwa Cinta dan Kasih para pahlawan terhadap Indonesia inilah yang seharusnya masyarakat Indonesia rayakan.
Hari ini hanya ada acara bagi coklat, nge date, nongkrong bareng di cafe dan acara lain untuk memeriahkan euforia tanggal 14 Feberuari sebagai hari Valentine. Tidak ada upacara bendera untuk menghormati jasa para pahlawan, tidak ada cerita tentang para pahlawan yang terpublikasi ke semua orang akan perjuangan pahlawan Indonesia menuju kemerdekaan.
Semua terbenam dengan kata Valentine berdasarkan budaya barat.
Bung Karno berkata, "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya".
Apakah kamu adalah bagian dari bangsa yang besar itu..? Jika tidak, berubalah..!!!
Demi Indonesia. Demi tanah air tempat kita lahir. Untuk Anak cucu kita kelak.
Jadikanlah Indonesia Bangsa yang Luar Biasa.
Hidup Indonesia.


>Sumber : http://manadoexpress.co/berita-5617-provokasi-palar-surat-ratulangi-dan-peristiwa-merah-putih.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar