Google+ Facebook Twitter

Thanks

Ada seorang anak berumur 2 tahun dilbelikan sepatu oleh orang tuanya. Ia sangat senang hingga ia tak mau melepaskan sepatu barunya itu sampai waktunya tidur.
Namun, keesokan harinya, ia sudah lupa dengan sepatu barunya itu dan kembali memakai sepatu kets lamanya. Sang ayah berkata pada sang ibu, "Andai saja ia tahu berapa harga sepatu itu."
Harga sepatu itu memang mahal, tetapi seorang anak kecil tidak paham soal jam kerja, gaji, pajak. Seorang anak mau menerima hadiah dengan senang hati, tetapi kita tahu bahwa anak itu tidak dapat diharapkan untuk sepenuhnya menghargai pengorbanan orang tuanya dalam membelikannya barang baru.

Kadang kita sering bertingkah seperti seorang anak kecil. Dengan senang hati menerima pemberian-pemberian, tapi apakah kita bersyukur dan berterima kasih untuk semua itu?
Apakah kita menyadari harga yang telah dibayar dan pengorbanan yang telah dilakukan untuk pemberian itu?
Ketika orang tua kita berusaha untuk memberikan banyak hal dengan segala pengorbanan, kerja seharian, kadang harus menghutang, dan kita dengan mudah minta ini, minta itu, mau ini, mau itu?
Meskipun permintaan kita yang kadang diluar kemampuan orang tua kita, dan kadang mereka terlihat tidak menghiraukan apa yang kita minta. Hingga kita jadi marah, jadi keras kepala karena sakit hati, ada yang lari dari rumah, tapi tahukah kita, mereka sedang mencari cara untuk memenuhi apa yang kita minta..?
Renungkanlah apakah kita sudah menjadi anak yang mau menghargai pengorbanan orang tua kita?
Apakah kita sudah lebih dahulu melakukan yang terbaik untuk mereka hingga kita dapat meminta ini dan itu?
Apakah kita yang bisa dibilang sudah mapan telah berterima kasih pada mereka?
Semuanya tinggal kau jawab dengan sebuah pembuktian dalam tindakanmu.

Dan tetaplah bersyukur kepada Tuhanmu yang selalu memberimu nafas kehidupan sampai saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar